/** Kotak Iklan **/ .kotak_iklan {text-align: center;} .kotak_iklan img {margin: 0px 5px 5px 0px;padding: 5px;text-align: center;border: 1px solid #ddd;} .kotak_iklan img:hover {border: 1px solid #333}

Jumat, 21 Juni 2013

MENJEMPUT RAHMAT ALLAH SWT.
OLEH
USTAD AGUS TALIK S.Ag

Dalam hidup ini,Allah SWT telah memberikan kepada kita bekalan potensi yang harus digunakan secara optimal di dalam mengarungi bahtera kehidupan sampai menuju akhirnya. Keinginan kita untuk menggapai kehidupan yang baik serta akhirat yang baik dan terbebas dari siksa api neraka merupakan target didalam mencapai akhir darikehidupan ini. Sebagaimana doa kita yang dipanjatkan “ Robbanaa Aatina Fiddunya Hasanah wa Fil Akhirooti Hasanah Waqiinaa ‘adzaa bannaar , Ya Allah bahagiakanlah Kami hidup di dunia dan bahagiakanlah pula Kami di akhirat nanti dan jauhkanlah Kami dari siksa Api neraka “.
Di dalam menggapai cita-cita kebahagiaan tersebut, Allah SWT telah memberikan kepada kita berupa Wahyu,Contoh Teladan dari para Nabi dan Rasul serta akal dan hati kita yang jernih.
Seseorang yang mampu mendayagunakan ketiga potensi tersebut maka ia akan mampu menggapai apa yang ia cita-citakan tersebut. Dengan wahyu ; al-Qur’anul Karim, maka ia akan terbimbing arah dan jalan mana yang harus ditempuhnya. Karena Al-Qur’an itu sebagai petunjuk dan penerang jalan bagi perjalanan hidup manusia. Bahkan Allah SWT juga menurunkan nabi Muhammad  SAW sebagai contoh aplikasi nilai-nilai Al-Qur’an dalam kehidupan manusia sehari-hari.Allah SWT berfirman :
Sungguh telah ada pada diri nabi Muhammad SAW suri tauladan yang baik bagi kalian semua… “ ( QS Al-Ahzab : 21 )
Dengan akal fikiran dan hati yang telah Allah SWT berikan kepada setiap manusia,maka diharapkan ia mampu memahami langkah-langkah yang harus dilakukan kea rah yang lebih baik tentunya.
Dengan mendayagunakan ke tiga modal tersebut, maka manusia harus segera menapaki kehidupannya, dan ada tiga syarat agar keinginan/cita-cita/obsesi kita dalam mendapat Rahmat Allah SWT terpenuhi, sebagaimana yang Allah SWT sampaikan di dalam Al-Qur’an :
sesungguhnya orang-orang yang beriman, dan orang-orang yang Hijrah dan orang-orang yang berjuang di jalan Allah SWT mereka itulah orang-orang yang mendapatkan Rahmat Allah SWT, dan sesungguhnya Allah maha pengampun lagi maha penyayang “ ( QS Al-Baqoroh : 218)
Dari ayat tersebut diatas ada syarat agar kita mampu menjemput Rahmat-Nya, :
Yang pertama, Aamanuu yaitu yakin atau percaya. Seseorang yang akan berhasil dalam menggapai obsesinya yang pertama dia harus yakin bahwa apa yang akan dilakukannya adalah kebaikan maka ia akan berhasil.Keragu-raguan dalam hal menjalankan sebuah pekerjaan maka sebagai tanda kegagalan. Maka dalam Hadits Qudsi dikatakan, bahwa Allah SWT tergantung kepada prasangka hamba-Nya kepadanya. Kalau seseorang tidak yakin dan ragu maka Allah SWT tidak akan menolong bagi hamba yang terhadap dirinya sendiri saja tidak yakin.
Yang kedua, Haajaruu, berhijrah, bergerak,pindah dari satu tempat ketempat yang lain yang lebih baik. Keyakinan saja tidak cukup, harus ada gerak. Harus ada usaha.kalau hanya yakin saja tanpa kita bekerja dan berusaha maka tidak ada hasil. Allah akan menilai kita dari sejauh mana usaha yang kita lakukan, dan Allah SWT tidak merubah nasib kita kecuali kita ada usaha untuk merubah nasib kita sendiri.
Yang ketiga, Jaahaduu, berjuang, kesungguhan. Berusaha juga belum cukup kalau hanya berusahanya tidak optimal. Yang dibutuhkan agar kita berhasil dalam menggapai rahmat Allah SWT adalah usaha yang se optimal dan semaksimal mungkin  yang kita sebut berjihad fi sabilillah. Sebagai cerminan, seorang syekh Abdullah Azzam, yang pada waktu itu sebagai seorang peserta dalam sebuah pelatihan. Diminta oleh panitia untuk berlari memutari lapangan sekuat tenaga yang mereka punyai. Mulailah seluruh peserta berlari, pada putaran yang ketiga ada berhenti karena tidak kuat, ada yang putaran ke empat berhenti dan seterusnya.Tinggalah Syekh Abdullah Azzam seorang diri yang terus berlari terseok-seok karena kelelahan.Seluruh peserta menyarankan agar berhenti namun ia tetap berlari dan akhirnya ia pun roboh...pingsan. Setelah sadar beliau ditanya oleh kawan-kawannya kenapa memaksakan diri hingga pingsan, apa jawab beliau ” Kan perintahnya adalah berlarilah mengitari lapangan sampai sekuat tenaga yang kalian punyai, nah ketika saya pingsan itulah tenaga saya yang terakhir...” subhanallah,kesungguhan beliau yang luar biasa, terkadang kita melakukan usaha atau pekerjaan sudah dianggap optimal dan maksimal padahal kita sebenarnya belum melakukan apa-apa.
Marilah kita sambut rahmat Allah SWT dengan modal yang telah Allah SWT berikan pada kita, dan laksanakan syarat-syaratnya dengan baik maka kita akan berhasil dan Ampunan serta kasih sayang Allah SWT akan menaungi kita,Aamiin ya Robbal ’alamin.

INFO :

JIKA INGIN 5 TAHUN KEDEPAN DI KOTA CIREBON LAHIR PARA HAFIZH/HAFIZHOH ( PENGHAFAL QUR’AN), MARI BANTU DENGAN MENJADI DONATUR BAGI PARA PELAJAR SD DAN SMP DALAM PROGRAM BEA SISWA TAHFIZH QUR’AN. DONASI BISA MELALUI REKENING : 13240100049253 JADILAH ANDA SEBAGAI SALAH DONATURNYA...PAHALA KEBAIKAN MENANTI ANDA SEMUA,JAZAKALLAH KHOIRO JAZA.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar