RAMADHAN BULAN QUR’AN
By Agus Talik S.Ag
Bulan Romadhon
juga disebut sebagai syahrul Qur’an,karena memang dalam bulan Romadhon
interaksi umat Islam terhadap Al-Qur’an sangatlah dekat dan kuat.Selain membaca
Al-Qur’an kita juga disunahkan pula untuk mendengarkan Al-Qur’an.
Di dalam ajaran
Islam bukan hanya membaca Al-Qur’an saja yang menjadi ibadah dan amal yang
mendapat pahala dan rahmat,tetapi mendengarkan bacaan Al-Qur’an pun begitu
pula. Sebahagian ulama mengatakan bahwa mendengarkan orang membaca Al-Qur’an pahalanya sama dengan orang yang membacanya.
Tentang pahala
orang mendengarkan bacaan Al-Qur’an dengan jelas dalam surat Al-“Arof : 204
disebut sebagai berikut :
“ Dan apabila
dibacakan Al-Qur’an maka dengarkanlah baik-baik dan perhatikanlah dengan tenang
agar kamu mendapat rahmat “
Mendengarkan bacaan Al-Qur’an dengan baik
dapat menghibur perasaan sedih,menenangkan jiwa yang gelisah dan melunakkan
hati yang keras,serta mendatangkan petunjuk.Itulah yang dimaksudkandengan
rahmat Allah,yang diberikan kepada orang yang mendengarakan bacaan Al-Qur’an
dengan bai. Demikian besar mukjizat Al-Qur’an sebagai wahyu Ilahi yang tak
bosan-bosan orang membaca dan mendengarkannya. Malahan semakin sering orang
membaca dan mendengarkannya semakin terpikat hatinya kepada Al-Qur’an ; bila
Al-Qur’an dibaca dengan dengan lidah yang fasih dengan suara yang baik dan
merdu akan lebih memberi pengaruh kepada jiwa orang yang mendengarkannya dan
bertamah imannya. Bagaimana keadaan orang mukmin tatkala mendengarkan bacaan
Al-Qur’an itu digambarkan oleh Firman Allah SWT sebagai beriku :
“ Sesungguhnya orang-orang yang beriman
itu,hanyalah mereka yang apabila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka dan
apabila dibacakan kepada mereka ayat-ayat-Nya bertambahlah iman mereka
karenanya dan kepada Tuhanlahmereka bertawakkal “
( QS. Al-Anfal : 2)
Diriwayatkan bahwa pada suatu malam Nabi
Muhammad SAW mendengarkan Abu Musa Al-‘Asy’ari
membaca Al-Qur’an sampai jauh malam. Sepulang beliau di rumah,beliau
ditanya oleh isteri beliau Aisyah r.a,apa sebab nya pulang sampai jauh
malam,Rasulullah SAW menjawab bahwa
beliau terpikat oleh kemerduan suara Abu Musa Al-‘Asy’ari r.a membaca Al-Qur’an seperti merdunya suara nabi
Daud a.s.
Di dalam riwayat banyak sekali
diceritakan betapa pengaruh bacaaan Al-Qir’an pada masa Rasulullah SAW terhadap hati orang-orang kafir yang setelah
mendengarkan bacaan Al-Qur’an itu tidak sedikit hati yang pada mulanya keras
dan marah kepada nabi Muhammad SAW serta pengikut-pengikutnya terbalik menjadi
lunak dan maumengikuti ajaran Islam.
Rasulullah SAW sendiri sangat gemar
mendengarkan bacaan Al-Qur’an dari orang lain.Dalam sebuah hadits; yang
diriwayatkan sebagai berikut : Rasulullah berkata kepadaku : “ Hai Ibnu mas’ud
bacakanlah Al-Qur’an untukku !”, lalu aku menjawab : “apakah aku pula yang
membacanyakan Al-Qur’an untukmua ya Rasulullah,padahal Al-Qur’an itu diturunkan
Tuhan kepadamu?..”,Rasulullah menjawab : “ Aku senang mendengarkan bacaan
Al-Qur’an itudari orang lain :”.
Kemudian Ibnu Mas’ud membacakan beberapa
ayat dari surat An-Nisa,maka tatkala bacaan Ibnu Mas’ud itu sampai kepada ayat
41 yang berbunyi :
“ Maka bagaimanakah (halnya orang kafir
nanti) apabila Kami mendatangkan seorang saksi (Rasul dan Nabi) dari tiap-tiap
umat dan Kami mendatangkan kamu (Muhammad) sebagai saksi atas mereka itu
(ummatmu)”.
Sedang ayat itu sangat mengharukan hati
Rasulullah,lalu beliau berkata: “ cukuplah sekian saja,ya Ibnu Mas’ud ! “, ibnu
Mas’ud melihat Rasulullah meneteskan air matanya serta menundukkan kepalanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar