/** Kotak Iklan **/ .kotak_iklan {text-align: center;} .kotak_iklan img {margin: 0px 5px 5px 0px;padding: 5px;text-align: center;border: 1px solid #ddd;} .kotak_iklan img:hover {border: 1px solid #333}

Jumat, 05 Juli 2013

RAMADHAN BULAN QURÁN


RAMADHAN BULAN QUR’AN
By Agus Talik S.Ag

Bulan Romadhon juga disebut sebagai syahrul Qur’an,karena memang dalam bulan Romadhon interaksi umat Islam terhadap Al-Qur’an sangatlah dekat dan kuat.Selain membaca Al-Qur’an kita juga disunahkan pula untuk mendengarkan Al-Qur’an.
Di dalam ajaran Islam bukan hanya membaca Al-Qur’an saja yang menjadi ibadah dan amal yang mendapat pahala dan rahmat,tetapi mendengarkan bacaan Al-Qur’an pun begitu pula. Sebahagian ulama mengatakan bahwa mendengarkan orang membaca Al-Qur’an   pahalanya sama dengan orang yang membacanya.
Tentang pahala orang mendengarkan bacaan Al-Qur’an dengan jelas dalam surat Al-“Arof : 204 disebut sebagai berikut :
“ Dan apabila dibacakan Al-Qur’an maka dengarkanlah baik-baik dan perhatikanlah dengan tenang agar kamu mendapat rahmat “
Mendengarkan bacaan Al-Qur’an dengan baik dapat menghibur perasaan sedih,menenangkan jiwa yang gelisah dan melunakkan hati yang keras,serta mendatangkan petunjuk.Itulah yang dimaksudkandengan rahmat Allah,yang diberikan kepada orang yang mendengarakan bacaan Al-Qur’an dengan bai. Demikian besar mukjizat Al-Qur’an sebagai wahyu Ilahi yang tak bosan-bosan orang membaca dan mendengarkannya. Malahan semakin sering orang membaca dan mendengarkannya semakin terpikat hatinya kepada Al-Qur’an ; bila Al-Qur’an dibaca dengan dengan lidah yang fasih dengan suara yang baik dan merdu akan lebih memberi pengaruh kepada jiwa orang yang mendengarkannya dan bertamah imannya. Bagaimana keadaan orang mukmin tatkala mendengarkan bacaan Al-Qur’an itu digambarkan oleh Firman Allah SWT sebagai beriku :
“ Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu,hanyalah mereka yang apabila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka dan apabila dibacakan kepada mereka ayat-ayat-Nya bertambahlah iman mereka karenanya dan kepada Tuhanlahmereka bertawakkal “
( QS. Al-Anfal : 2)
Diriwayatkan bahwa pada suatu malam Nabi Muhammad SAW mendengarkan Abu Musa Al-‘Asy’ari  membaca Al-Qur’an sampai jauh malam. Sepulang beliau di rumah,beliau ditanya oleh isteri beliau Aisyah r.a,apa sebab nya pulang sampai jauh malam,Rasulullah SAW menjawab  bahwa beliau terpikat oleh kemerduan suara Abu Musa Al-‘Asy’ari r.a  membaca Al-Qur’an seperti merdunya suara nabi Daud a.s.
Di dalam riwayat banyak sekali diceritakan betapa pengaruh bacaaan Al-Qir’an pada masa Rasulullah SAW  terhadap hati orang-orang kafir yang setelah mendengarkan bacaan Al-Qur’an itu tidak sedikit hati yang pada mulanya keras dan marah kepada nabi Muhammad SAW serta pengikut-pengikutnya terbalik menjadi lunak dan maumengikuti ajaran Islam.
Rasulullah SAW sendiri sangat gemar mendengarkan bacaan Al-Qur’an dari orang lain.Dalam sebuah hadits; yang diriwayatkan sebagai berikut : Rasulullah berkata kepadaku : “ Hai Ibnu mas’ud bacakanlah Al-Qur’an untukku !”, lalu aku menjawab : “apakah aku pula yang membacanyakan Al-Qur’an untukmua ya Rasulullah,padahal Al-Qur’an itu diturunkan Tuhan kepadamu?..”,Rasulullah menjawab : “ Aku senang mendengarkan bacaan Al-Qur’an itudari orang lain :”.
Kemudian Ibnu Mas’ud membacakan beberapa ayat dari surat An-Nisa,maka tatkala bacaan Ibnu Mas’ud itu sampai kepada ayat 41 yang berbunyi :
“ Maka bagaimanakah (halnya orang kafir nanti) apabila Kami mendatangkan seorang saksi (Rasul dan Nabi) dari tiap-tiap umat dan Kami mendatangkan kamu (Muhammad) sebagai saksi atas mereka itu (ummatmu)”.
Sedang ayat itu sangat mengharukan hati Rasulullah,lalu beliau berkata: “ cukuplah sekian saja,ya Ibnu Mas’ud ! “, ibnu Mas’ud melihat Rasulullah meneteskan air matanya serta menundukkan kepalanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar