/** Kotak Iklan **/ .kotak_iklan {text-align: center;} .kotak_iklan img {margin: 0px 5px 5px 0px;padding: 5px;text-align: center;border: 1px solid #ddd;} .kotak_iklan img:hover {border: 1px solid #333}

Rabu, 10 Juli 2013

PRILAKU TERCELA


PERILAKU TERCELA
Oleh Ustad Agus Talik. S.Ag


Beberapa perbuatan yang sangat dibenci oleh Allah SWT khususnya yang berkaitan langsung  terhadap perilaku  diri kita  sendiri, diataranya :
1.      Ujub
Ujub artinya sikap manusia yang senantiasa membangga-banggakan diri sendiri atau bermegah diri.
Firman Allah SWT
Dan janganlah harta benda dan anak-anak mereka menarik hatimu ( menjadikan kamu bersikap ujub ) ,sesungguhnya Allah menghendaki akan mengadzab mereka didunia dengan harta dan anak-anak itu agar melayang nyawa mereka dalam keadaan kafir’ ( QS.At-Taubah,9 : 55 )
2.      Takabbur
Takabbur adalah sikap perilaku membesarkan diri dan tidak mau menerima kebenaran serta senantiasa memandang rendah orang lain.
Firman Allah
Artinya : “ ....Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang takabbur sombong ‘ ( QS. An-Nahl,16:23 )

Selain perilaku tercela yang berkaitan dengan diri sendiri juga ada beberapa perbuatan yang juga sangat dibenci Allah SWT yang kaitannya terhadap orang lain,
1.      Dusta
Dusta artinya memberikan atau menyampaikan sesuatu yang tidak sesuai dengan kenyataan yang sebenarnya. Dusta itu meliputi dusta ucapan/lisan,dusta tulisan serta dusta hati.
Firman Allah ;
Amat besar kebencian disisi Allah,bahwa kamu mengatakan apa-apa yang tidak kamu perbuat “ ( QS.Ash-Shof;61: 3)
2.      Menipu
Menipu adalah mengecoh atau membaguskan sesuatu yang buruk baik melalui lisan atau perbuatan.
Firman Allah ;
Kecelakaan besarlah bagi orang-orang yang curang “ (QS.Al-Muthoffifin : 1)
Contoh, seseorang menjual makanan yang dikatakan halal 100 % padahak ia telah mecampurinya dengan sesuatu yang  haram.
3.      Ingkar janji
Ingkar janji adalah perilaku untuk tidak melaksanakan kesepakatan yang telah dilakukan dengan fihak lain. Orang yang ingkar janji termasuk orang-orang yang munafik.
Firman Allah ;
Dan ingatlah ketika kamu mengambil janji dari bani Israil (yaitu) ; janganlah kamu menyembah selain Allah dan berbuat baiklah kepada ibu bapak,kaum kerabat,anak-anak yatim  dan orang-orang miskin serta ucapkanlah kata-kata yang baik kepada manusia,dirikanlah sholat dan tunaikanlah zakat.Kemudian kamu tidak memenuhi janji itu,kecuali sebagian kecil daripada kamu san kamu selalu berpaling ( QS. Al-Baqoroh : 83)
4.      Sumpah palsu
Sumpah palsu adalah ucapan sumpah yang tidak sesuai dengan kenyataan yang sebenarnya. Perbuatan seperti ini sangat berbahaya dan sangat berdosa besar,karena akibat yang ditimbulkan orangyang melakukan sumpah palsu ini juga akan berdampak bersar kemudharotannya kepada orang lain
Firman Allah ‘
Kelak mereka akan bersumpah kepadamu dengan nama Allah,apabila kamu kembali kepada mereka,supaya kamu berpaling dari mereka,maka berpalinglah dari mereka karena sesungguhnya mereka itu adalah najis dan tempat mereka jahanam,sebagai balasan atas apa yang telah mereka kerjakan.(QS.At-taubah : 95)
5.      Kesaksian palsu
Saksi palsu kesaksian sesorang yang tidak sesuai dengan kenyataan yang sebenarnya. Perbuatan ini juga berdampak besar kepada orang lain bahkan semua orang dalam komunitas yang sangat luas,misalnya negara. Berapa banyak para pejabat yang salah namun karena banyaknya saksi-saksi  palsu maka orang yang bersalahpun akhirnya menjadi bebas atas jeratan hukum.
                  Firman Allah :
Sesungguhnya Kami telah menurunkan Kitab kepadamu dengan membawa kebenaran supaya kamu mengadili antara manusia dengan apa yang telah Allah wahyukan kepadamu,dan janganlah kamu menjadi penantang (orang yang tidak bersalah) karena membela orang-orang yang khianat” ( QS.An-Nisa : 105)

Senin, 08 Juli 2013

Bulan Ramdhan : Bulan kebebasan dan perbaikan


Bulan kebebasan dan perbaikan
Oleh Ustad Agus Talik S.Ag

Ramadhan adalah bulan kebebasan, kekuatan ambisi dan perbaikan jiwa manusia, yang menjadi awal langkah perbaikan dan pengokohan, barangsiapa yang mampu melakukan perbaikan diri maka akan mampu mewujudkan perbaikan dalam medan kehidupan dan kerja Imam syahid Hasan Al-Banna –pendiri dakwah yang penuh berkah ini, dakwah ikhwanul muslimin - berkata: “Ladang kalian yang pertama adalah jiwa kalian, jika kalian mampu memenangkannya maka terhadap orang lain akan lebih mampu…” seorang muslim yang mampu menguasai jiwa dan syahwatnya, melatih dirinya sepanjang bulan ini dalam memperkokoh ambisi dan menguasai diri, menguasai kebutuhan dan tuntutannya…maka akan mampu mewujudkan mukjizat dan prestasi-prestasi.
Bulan ramadhan merupakan salah satu karunia dari Allah untuk umat ini, dan Rasulullah saw bersabda
إن لله في أيام دهركم نفحات ألا فتعرَّضوا لها
“Sesungguhnya Allah dalam tiap-tiap hari dari kehidupan kalian ada karunia, maka berusahalah mengambilnya”, yaitu memanfaatkan dari untuk memperkuat iman, memperbaiki diri dan menambah kedekatan kepada Allah SWT; agar menjadi pelaku perbaikan di muka bumi dan memakmurkan dunia, memimpin umat manusia menuju kebaikan dan kebahagiaan.
Bulan ramadhan adalah merupakan kesempatan kita yang selalu dan terus ada sebagai umat yang menginginkan kebaikan dan perubahan, berusaha untuk muncul menuju perbaikan penyimpangan manusia yang selalu menggelorakan kerusakan, penindasan, kekejaman dan kedzaliman, mendorong pada kebudayaan materi yang merusak, menyokong kedzaliman dan penjajahan, menyebarkan kerusakan, kehancuran dan peperangan, menuju peradaban manusia yang mulia, kehidupan yang dipenuhi dengan iman, tauhid dan keadilan.
Betapa kita – individu dan umat – butuh untuk memanfaatkan pelajaran-pelajaran dari bulan ramadhan untuk memperbaiki kondisi kita, mengembalikan skala prioritas yang akan kita lakukan, menghadirkan tauladan dunia yang baru, mengembalikan dunia pada kebenaran, karena kita memiliki segala pilar-pilar kebangkitan, seluruh dasar-dasar kemajuan dan kemenangan atas kelamahan dan kehinaan, umat yang selalu baik dalam melakukan puasa dan qiyam, ruku dan sujud di hadapan Tuhannya, umat yang tidak akan kalah selamanya sementara kemenangan selalu menyertainya.
Kepada kaum muslimin…
Saya sampaikan kepada seluruh umat Islam di mana saja mereka berada, khususnya kepada para ikhwan, anak-anak dan cucu-cucu yang memiliki intisab kepada dakwah ikhwanul muslimin: bahwa bulan ramadhan kesempatan yang sangat berharga untuk mendekatkan diri kepada Allah, maka dari itu pergunakanlah dengan sebaik-baiknya dan manfaatkanlah waktu-waktunya dari pelajaran-pelajaran dalam menguatkan keimanan, dan memperbaharui baiat kepada Allah, memenuhi janji kepada agama kita, ikhlash untuk umat dan mampu melakukan perubahan, perbaikan dan nasihat sepampu melakukan dijalannya, marilah kita beramal, berjuang dan berkorban, “Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa (Ali Imron : 133)
Adapun ikhwah yang berada di balik jeruji besi dan yang ditangkap…saya memohon kepada Allah agar dilepas dari kedzaliman, dikembalikan kepada keluarga mereka dengan selamat dan tidak kekurangan suatu apapun, menerima kesabaran, ketsabatan dan jihad mereka, dan memberikan umat dengan kebebasan dan keadilan, mengangkat musibah, kedzaliman dan tekanan.
Diawal tahun pelajaran…
Sebelum saya tutup risalah ini saya ucapkan selamat dan tahniah di awal tahun pelajaran baru kepada mereka yang mulia para guru yang gigih di lembaga-lembaga pendidikan, baik di negeri-negeri arab dan Islam, mereka yang selalu mengorbankan waktu, tenaga dan ilmu untuk membina, mendidik dan mengarahkan anak-anak kami, menanamkan nilai-nilai yang mulia dan akhlak yang bersih untuk membangun masa depan yang lebih cerah bagi umat dan Negara.
Kami kepada para pelajar dalam berbagai tingkatannya, hendaklah kalian bersungguh-sungguh dan semangat, mengerahkan dengan semampu kalian untuk meningkatkan prestasi dan pendidikan, menjadikan usaha ini sebagai kewajiban agama, tujuan mulia dan penting bagi umat dan Negara, saya juga menyerukan kepada para guru, pendidik dan murabbi untuk mengerahkan segala potensinya; untuk menanamkan nilai-nilai kebenaran dan keadilan, bersungguh-sungguh dan mencinta pekerjaan dan belajar dalam jiwa anak-anak kami baik laki-laki dan perempuan, dan menanamkan juga kepada mereka untuk menolak perasaan hina dan rendah diri, menolak kedzaliman dan keterpaksaan, karena mereka adalah pemuda yang merupakan tiang kebangkitan, cita-cita umat dimasa depan yang lebih cerah.
Kami sangat menghargai ilmu dan ulama, dan Rasulullah saw bersabda :
طلب العلم فريضة على كل مسلم ومسلمة”.
“Menuntut ilmu adalah wajib bagi muslim laki-laki dan perempun”.
Semoga kebaikan selalu mengiringi kalian sepanjang tahun… “ Allah berkuasa terhadap urusan-Nya, tetapi kebanyakan manusia tiada mengetahuinya”. (Yusuf : 21)
Segala puji hanya milik Allah dari pertama dan akhir… dan salawat dan salam kepada nabi Muhammad saw beserta keluarga dan sahabat. Amin. []

Minggu, 07 Juli 2013

KEINDAHAN BAHASA AL-QUR’AN



KEINDAHAN BAHASA AL-QUR’AN
By. Agus Talik S.Ag

Ketika manusia mencoba mengupas keagungan Al-Qur’an Al-Karim,maka ketika itu pulalah manusia harus tunduk mengakui keagungan dan kebesaran Allah SWT.Karena dalam Al-Qur’an terdapat lautan makna yang tiada batas,lautan keindahan bahasa yang tiada dapat dilukiskan oleh kata-kata,lautan keilmuan yang belum terfikirkan dalam jiwa manusia dan berbagai lautan-lautan lainnya yang tidak terbayangkan oleh indra kita.
Oleh karenanya mereka yang telah dapat berinteraksi dengan Al-Qur’an sepenuh hati dapat merasakan “getaran keagungan” yang tiada bandingannya.Mereka dapat merasakan sebuah keindahan yang tidak terhingga,yang dapat menjadikan orientasi dunia sebagai sesuatu yang teramat kecil dan sangat kecil sekali.Sayyid Qutub di dalam mukaddimah kitab tafsir “ Fi Zhilalil Qur’an” nya mengungkapkan :
“ Hidup di bawah naungan Al-Qur’an merupakan suatu kenikmatan.Kenikmatan yang tiada dapat dirasakan kecuali hanya oleh mereka yang benar-benar telah merasakannya.Suatu kenikmatan yang mengangkat jiwa,memberikan keberkahan dan mensucikannya….Dan Alhamdulillah…,Allah telah memberikan kenikmatan pada diriku untuk hidup dibawah naungan Al-Qur’an beberapa saat dalam perputaran zaman.Disitu aku dapat merasakan sebuah kenikmatan yang benar-benar belum pernah aku rasakan sebelumnya sama sekali dalam hidupku.”
Cukuplah menjadi bukti keindahan bahasa al-Qur’an manakala diriwayatkan oleh ibnu Ishaq dari Imam zuhri ( Abu syahbah,1996:I/312) :
Bahwa suatu ketika,Abu Jahal,Abu Lahab dan Akhnas bin syariq yang secara sembunyi-sembunyi mendatangi rumah Rasulullah SAW,pada malam hari untuk mendengarkan lantunan ayat-ayat Al-Qur’an yang dibaca oleh Rasulullah SAW dalam sholatnya. Mereka bertiga memiliki posisi yang tersendiri yang tidak diketahui oleh yang lainnya. Hingga ketika Rasulullah SAW usai melaksanakan sholat mereka bertiga memergoki satu sama lainnya di jalan.Mereka bertiga saling mencela dan membuat kesepakatan untuk tidak kembali mendatangi rumah Rasulullah SAW. Namun pada malam berikutnya ternyata mereka betiga tidak kuasa menahan gejolak jiwanya untuk mendengarkan lantunan ayat-ayat tersebut. Mereka bertiga mengira bahwa yang lainnya tidak akan dating ke rumah Rasulullah SAW, dan mereka pun menempati posisi mereka masing-masing. Ketika Rasulullah SAW usai melaksanakan sholat mereka pun memergoki yang lainnya di jalan. Dan terjadilah saling celaan sebagaimana yang kemarin mereka ucapkan. Kemudian pada malam berikutnya gejolak jiwa mereka benar-benar tidak dapat dibendung lagi untuk mendengarkan Al-Qur’an dan merekapun menempati posisi sebagaimana hari sebelumnya. Dan manakala Rasulullah SAW usai melaksanakan sholat mereka bertiga kembali memergoki yang lainnya. Akhirnya mereka bertiga membuat mu’ahadah ( perjanjian ) untuk sama-sama tidak kembali kerumah Rasulullah SAW guna mendengarkan Al-Qur’an.
Masing-masing mengakui keindahan Al-Qur’an,namun hawa nafsu mereka memungkiri kenabian Muhammad SAW.
Selain contoh di atas terdapat juga ayat yang mengungkapkan keindahan Al-Qur’an,Allah mengatakan :
“ Kalau sekiranya Kami menurunkan Al-Qur’an ini kepada sebuah gunung pasti kamu akan melihatnya tunduk terpecah belah disebabkan takut kepada Allah. Dan perumpamaan-perumpamaan itu kami buat untuk manusia supaya mereka berfikir ( QS.Al-Hasyr : 21

Rumah Quran Indonesia: Selamat Menjalankan Ibadah Puasa 1434 H

Rumah Quran Indonesia: Selamat Menjalankan Ibadah Puasa 1434 H: Bila hati saling terpaut rasa cinta terjalin indah Bila salah & Khilaf telah terjadi maka Mohon Maaf Lahir & Batin atas ke...

Selamat Menjalankan Ibadah Puasa 1434 H



Bila hati saling terpaut rasa cinta terjalin indah
Bila salah & Khilaf telah terjadi maka Mohon Maaf
Lahir & Batin atas kesalahan,
“Marhaban Ya Ramadhan”
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa 1433 H
Semoga kita selalu diberkahi dibulan yang penuh mahrifah

RUMAH QURÁN INDONESIA....
Office : Jl. Kayuwalang Perjuangan Majasem Kel. Karyamulya Kec. Kesambi Kota Cirebon
Phone ;087829170808

Jumat, 05 Juli 2013

Rumah Quran Indonesia: ASY-SYAJA’AHOleh Ustad Agus Talik S.AgAsy-syaja’ah...

Rumah Quran Indonesia: ASY-SYAJA’AHOleh Ustad Agus Talik S.AgAsy-syaja’ah...: ASY-SYAJA’AH Oleh Ustad Agus Talik S.Ag Asy-syaja’ah (keberanian) adalah salah satu ciri yang dimiliki orang yang istiqamah di jala...

Rumah Quran Indonesia: Bulan Ramdhan = Bulan Iman dan Perubahan

Rumah Quran Indonesia: Bulan Ramdhan = Bulan Iman dan Perubahan:                                         Bulan ramadhan = Bulan Iman dan Perubahan                                     By Ahmad Tachin...

Rumah Quran Indonesia: RAMADHAN BULAN QURÁN

Rumah Quran Indonesia: RAMADHAN BULAN QURÁN: R A MADH A N BULAN QUR’AN By Agus Talik S.Ag Bulan Romadhon juga disebut sebagai syahrul Qur’an,karena memang dalam bulan Romadhon i...

RAMADHAN BULAN QURÁN


RAMADHAN BULAN QUR’AN
By Agus Talik S.Ag

Bulan Romadhon juga disebut sebagai syahrul Qur’an,karena memang dalam bulan Romadhon interaksi umat Islam terhadap Al-Qur’an sangatlah dekat dan kuat.Selain membaca Al-Qur’an kita juga disunahkan pula untuk mendengarkan Al-Qur’an.
Di dalam ajaran Islam bukan hanya membaca Al-Qur’an saja yang menjadi ibadah dan amal yang mendapat pahala dan rahmat,tetapi mendengarkan bacaan Al-Qur’an pun begitu pula. Sebahagian ulama mengatakan bahwa mendengarkan orang membaca Al-Qur’an   pahalanya sama dengan orang yang membacanya.
Tentang pahala orang mendengarkan bacaan Al-Qur’an dengan jelas dalam surat Al-“Arof : 204 disebut sebagai berikut :
“ Dan apabila dibacakan Al-Qur’an maka dengarkanlah baik-baik dan perhatikanlah dengan tenang agar kamu mendapat rahmat “
Mendengarkan bacaan Al-Qur’an dengan baik dapat menghibur perasaan sedih,menenangkan jiwa yang gelisah dan melunakkan hati yang keras,serta mendatangkan petunjuk.Itulah yang dimaksudkandengan rahmat Allah,yang diberikan kepada orang yang mendengarakan bacaan Al-Qur’an dengan bai. Demikian besar mukjizat Al-Qur’an sebagai wahyu Ilahi yang tak bosan-bosan orang membaca dan mendengarkannya. Malahan semakin sering orang membaca dan mendengarkannya semakin terpikat hatinya kepada Al-Qur’an ; bila Al-Qur’an dibaca dengan dengan lidah yang fasih dengan suara yang baik dan merdu akan lebih memberi pengaruh kepada jiwa orang yang mendengarkannya dan bertamah imannya. Bagaimana keadaan orang mukmin tatkala mendengarkan bacaan Al-Qur’an itu digambarkan oleh Firman Allah SWT sebagai beriku :
“ Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu,hanyalah mereka yang apabila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka dan apabila dibacakan kepada mereka ayat-ayat-Nya bertambahlah iman mereka karenanya dan kepada Tuhanlahmereka bertawakkal “
( QS. Al-Anfal : 2)
Diriwayatkan bahwa pada suatu malam Nabi Muhammad SAW mendengarkan Abu Musa Al-‘Asy’ari  membaca Al-Qur’an sampai jauh malam. Sepulang beliau di rumah,beliau ditanya oleh isteri beliau Aisyah r.a,apa sebab nya pulang sampai jauh malam,Rasulullah SAW menjawab  bahwa beliau terpikat oleh kemerduan suara Abu Musa Al-‘Asy’ari r.a  membaca Al-Qur’an seperti merdunya suara nabi Daud a.s.
Di dalam riwayat banyak sekali diceritakan betapa pengaruh bacaaan Al-Qir’an pada masa Rasulullah SAW  terhadap hati orang-orang kafir yang setelah mendengarkan bacaan Al-Qur’an itu tidak sedikit hati yang pada mulanya keras dan marah kepada nabi Muhammad SAW serta pengikut-pengikutnya terbalik menjadi lunak dan maumengikuti ajaran Islam.
Rasulullah SAW sendiri sangat gemar mendengarkan bacaan Al-Qur’an dari orang lain.Dalam sebuah hadits; yang diriwayatkan sebagai berikut : Rasulullah berkata kepadaku : “ Hai Ibnu mas’ud bacakanlah Al-Qur’an untukku !”, lalu aku menjawab : “apakah aku pula yang membacanyakan Al-Qur’an untukmua ya Rasulullah,padahal Al-Qur’an itu diturunkan Tuhan kepadamu?..”,Rasulullah menjawab : “ Aku senang mendengarkan bacaan Al-Qur’an itudari orang lain :”.
Kemudian Ibnu Mas’ud membacakan beberapa ayat dari surat An-Nisa,maka tatkala bacaan Ibnu Mas’ud itu sampai kepada ayat 41 yang berbunyi :
“ Maka bagaimanakah (halnya orang kafir nanti) apabila Kami mendatangkan seorang saksi (Rasul dan Nabi) dari tiap-tiap umat dan Kami mendatangkan kamu (Muhammad) sebagai saksi atas mereka itu (ummatmu)”.
Sedang ayat itu sangat mengharukan hati Rasulullah,lalu beliau berkata: “ cukuplah sekian saja,ya Ibnu Mas’ud ! “, ibnu Mas’ud melihat Rasulullah meneteskan air matanya serta menundukkan kepalanya.

Rabu, 03 Juli 2013

Bulan Ramdhan = Bulan Iman dan Perubahan


                                        Bulan ramadhan = Bulan Iman dan Perubahan
                                    By Ahmad Tachinardi

Segala puji hanya milik Allah Tuhan semesta alam, shalawat dan salam atas pemuka para utusan, nabi Muhammad saw, beserta keluarga dan sahabat seluruhnya, selanjutnya…
Tidak lama lagi, bahkan beberapa saat lagi akan hadir ditengah kita tamu yang mulia dan bulan yang agung, yang selalu kita nantikan sepanjang tahun, kita nantikan sepanjang hari dan malam, untuk memperbaharui keimanan kita, memperkokoh semangat kita, menguatkan azimah, melepaskan beban keraguan dan kesulitan dunia, membersihkan kotoran-kotoran jiwa dan penyakit hati.
Allah SWT berfirman :
﴿يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ﴾
Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa (Al-Baqoroh : 183). Taqwa kepada Allah adalah tujuan setiap muslim, harapan dari ibadah di bulan yang mulia ini, yang di dalamnya Allah mewajibkan puasa atas umat muslim yang berakal, baligh dan mampu, puasa adalah ibadah yang Allah mengumpulkan ganjaran dan pahalanya di akhirat, dan Allah SWT yang membalasnya langsung ganjarannya, dalam hadits qudsi Allah berfirman:
كل عمل ابن آدم له إلا الصوم، فإنه لي وأنا أجزي به”.
“Setiap amalan anak cucu Adam miliknya kecuali puasa, dia adalah milik-Ku dan Akulah yang akan memberikan ganjarannya dengannya”.
Ramadhan adalah bulan Al-Quran, dan Al-Quran adalah dustur (undang-undang) umat yang kekal, barangsiapa berkata dengannya akan benar, barangsiapa yang berhukum dengannya akan adil, barangsiapa yang menyeru kepadanya akan diberikan petunjuk ke jalan yang lurus, dan barangsiapa yang mencari pada selainnya akan disesatkan Allah. Al-Quran adalah seperempat hati, cahaya mata, tali Allah yang kokoh, cahaya yang nyata, para salafus salih banyak berpegang teguh kepadanya sehingga mereka mampu mengisi dunia dengan adil dan rahmat, cahaya dan barakah, adapun umat sekarang banyak yang lepas darinya sehingga Allah memberikan kekuasan kepada mereka atas orang yang paling jahat, menghinakan mereka dan merampas kekayaaan mereka, menjajah negeri mereka dan mengisi dunia dengan kedzaliman dan kekejaman.