JANGAN JADI SEPERTI UMAT BANI ISRAIL
“Dan ingatlah ketika kamu berkata:
“ Hai Musa kami tidak bisa sabar (tahan
) dengan satu macam makanan saja.Sebab itu mohonkanlah untuk kami kepada
Tuhanmu agar Dia mengeluarkan bagi kami dari apa yang ditumbuhkan bumi, yaitu
sayu-mayurnya,ketimunnya,bawang putihnya,kacang adasnya, dan bawang merahnya”,
Musa berkata : Maukah kamu mengambil sesuatu yang rendah sebagai pengganti yang lebih baik? ..pergilah
kamu kembali ke sebuah kota (Meshir) pasti kamu memperoleh apa yang kamu
minta”, lalu ditimpakkanlah kepada mereka nista dan kehinaan serta mereka
mendapat kemurkaan dari Allah.Hal itu terjadi karena mereka selalu mengingkari
ayat-ayat Allah dan membunuh para nabi yang memang tidak dibenarkan. Demikian
itu terjadi karena mereka selalu berbuat durhaka dan melampaui batas “ ( QS
Al-Baqoroh : 61)
Ayat di atas menceritakan sepenggal
kisah dari perjalanan dakwah Nabi Musa As . Setelah beliau berhasil mengajak
dan mengeluarkan umat bani Israil keluar dari kerajaan Mesir yang dikuasai oleh
penguasa Tirani,Fir’aun. Selama 200 tahun lamanya sepeninggal nabi Yusuf As
maka umat yahudi dijajah dan dijadikan budak oleh para raja-raja Mesir, maka
Nabi Musa As sebagai pelopor kemerdekaan berusaha menyeru umat Yahudi/bani Israil
untuk ” Hijrah ” keluar dari negeri
Mesir menuju tempat yang lebih baik yang dijanjikan Tuhan. Dan Allah SWT
berjanji akan memberikan pertolongan-Nya selama mereka terus berusaha bergerak
menuju tempat penghidupan mereka yang lebih Sejahtera, diantaranya Allah
SWT menaungi mereka supaya tidak
kepanasan selama mereka melakukan perjalanan disiang hari dengan menurunkan
awan yang teduh yang menanungi seluruh rombongan, menyediakan 12 mata air
dimana masing-masing suku memiliki tempat air minumnya masing-masing, diberikan
makanan dari syurga yaitu makanan manna dan Salwa. Artinya benar-benar Allah
SWT menjamin mereka asal bangsa Yahudi mau berjuang bersama nabinya yaitu nabi
MusaAs. Akan tetapi dasar perilaku bangsa Yahudi sejak awalnya memang tidak
pandai bersuyur atas nikmat AllahSWT, Tatkala di dalam perjalanan mereka malah
menyampaikan sesuatu yang sangat membuat nabi Musa As sangat marah. Mereka
menyatakan di dalam ayat diatas : ” Hai
Musa kami tidak bisa sabar (tahan ) dengan satu macam makanan saja..., padahal
makanan yang satu macam itu adalah makanan syurga Manna wa salwa semacam
makanan yang dilapisi madu serta daging burung. Bahkan yang mereka minta adalah
: ”... mohonkanlah untuk kami kepada Tuhanmu agar Dia mengeluarkan bagi kami
dari apa yang ditumbuhkan bumi, yaitu sayu-mayurnya,ketimunnya,bawang
putihnya,kacang adasnya, dan bawang merahnya...makanan seperti ” Rujak”
yang memang hanya ada di tempat mereka dulu yaitu mesir. Sehingga nabi musa As
tidak habis fikir diberi makanan syurga yang nilainya tinggi tidak mau tapi
malah menginginkan makanan yang nilainya rendah bahkan itu berada ditempat
mereka yang memang dalam kehidupan penjajahah/perbudakan. Ungkapan kemarahan
musa As ditunjukkan dengan memerintakan kepada merekauntuk kembali ke Mesir lagi
saja
” ... pergilah kamu kembali ke sebuah
kota (Meshir) pasti kamu memperoleh apa yang kamu minta..”.
Akibatnya adalah Allah SWT murka
kepada mereka dan memberikan nista dan kehinaan ” ... ”, lalu ditimpakkanlah kepada
mereka nista dan kehinaan serta mereka mendapat kemurkaan dari Allah...”.
Sepenggal kisah umat bani Israil ini
hendaklah dapat dijadikan Ibroh pelajaran bagikita selaku umat Islam. Agar kita
jangan mengikuti cara-cara mereka dalam melakukan sebuah perjuangan didalam
mencapai kehidupan yang lebih baik. Kita harus bertahan di dalam menghadapi
ujian hidup dan terus mengharap terhadap rahmat dan pertolongannya, jadilah
umat Islam yang sesungguhnya yaitu umat yang siap membantu dan menopang para
qiyadahnya yang mukhlishoh/pemimpin yang ikhlas untuk mengantarkan mereka
kepada kehidupan yang lebih baik. Sebagaimana para sahabat menyampaikan
statemen kepada Rasulullah saat menghadapi perang Badar,perang pertama kalinya ”
Wahai rasulullah SAW majulah Engkau berperang, senungguhnya kami akan bertempur
bersamamu sampai meraih kemenangan atau Kami mati syahid di dalamnya ”,pemimpin
mana yang tidak akan bersemangat ketika pendukungnya berbicara seperti itu, dan
jangan seperti ungkapan umat bani israil kepada nabi Musa As ketika negeri yang
dijanjikan itu sudah didepan mata tetapi harus direbut dengan berperang melawan
penguasa yang zholim ” Wahai Musa dan Harun berperanglah kalian
berdua, jikalau kalian kalah maka hanya kalian berdua saja yang mati, tetapi
jikalau kalian menang maka kami akan berbondong-bondong akan masuk bersama
kalian..”. Semoga kita semua terhindar dari perilaku licik dan kufur
seperti kelicikan dan kekufurannya bangsa Yahudi.
Agus Talik S.Ag
Tidak ada komentar:
Posting Komentar