/** Kotak Iklan **/ .kotak_iklan {text-align: center;} .kotak_iklan img {margin: 0px 5px 5px 0px;padding: 5px;text-align: center;border: 1px solid #ddd;} .kotak_iklan img:hover {border: 1px solid #333}

Selasa, 18 Juni 2013

JANGAN JADI SEPERTI UMAT BANI ISRAIL

Dan ingatlah ketika kamu berkata: “ Hai Musa kami tidak bisa sabar   (tahan ) dengan satu macam makanan saja.Sebab itu mohonkanlah untuk kami kepada Tuhanmu agar Dia mengeluarkan bagi kami dari apa yang ditumbuhkan bumi, yaitu sayu-mayurnya,ketimunnya,bawang putihnya,kacang adasnya, dan bawang merahnya”, Musa berkata : Maukah kamu mengambil sesuatu yang rendah  sebagai pengganti yang lebih baik? ..pergilah kamu kembali ke sebuah kota (Meshir) pasti kamu memperoleh apa yang kamu minta”, lalu ditimpakkanlah kepada mereka nista dan kehinaan serta mereka mendapat kemurkaan dari Allah.Hal itu terjadi karena mereka selalu mengingkari ayat-ayat Allah dan membunuh para nabi yang memang tidak dibenarkan. Demikian itu terjadi karena mereka selalu berbuat durhaka dan melampaui batas “ ( QS Al-Baqoroh : 61)     

Ayat di atas menceritakan sepenggal kisah dari perjalanan dakwah Nabi Musa As . Setelah beliau berhasil mengajak dan mengeluarkan umat bani Israil keluar dari kerajaan Mesir yang dikuasai oleh penguasa Tirani,Fir’aun. Selama 200 tahun lamanya sepeninggal nabi Yusuf As maka umat yahudi dijajah dan dijadikan budak oleh para raja-raja Mesir, maka Nabi Musa As sebagai pelopor kemerdekaan berusaha menyeru umat Yahudi/bani Israil untuk  ” Hijrah ” keluar dari negeri Mesir menuju tempat yang lebih baik yang dijanjikan Tuhan. Dan Allah SWT berjanji akan memberikan pertolongan-Nya selama mereka terus berusaha bergerak menuju tempat penghidupan mereka yang lebih Sejahtera, diantaranya Allah SWT  menaungi mereka supaya tidak kepanasan selama mereka melakukan perjalanan disiang hari dengan menurunkan awan yang teduh yang menanungi seluruh rombongan, menyediakan 12 mata air dimana masing-masing suku memiliki tempat air minumnya masing-masing, diberikan makanan dari syurga yaitu makanan manna dan Salwa. Artinya benar-benar Allah SWT menjamin mereka asal bangsa Yahudi mau berjuang bersama nabinya yaitu nabi MusaAs. Akan tetapi dasar perilaku bangsa Yahudi sejak awalnya memang tidak pandai bersuyur atas nikmat AllahSWT, Tatkala di dalam perjalanan mereka malah menyampaikan sesuatu yang sangat membuat nabi Musa As sangat marah. Mereka menyatakan di dalam ayat diatas : ”   Hai Musa kami tidak bisa sabar (tahan ) dengan satu macam makanan saja..., padahal makanan yang satu macam itu adalah makanan syurga Manna wa salwa semacam makanan yang dilapisi madu serta daging burung. Bahkan yang mereka minta adalah : ”... mohonkanlah untuk kami kepada Tuhanmu agar Dia mengeluarkan bagi kami dari apa yang ditumbuhkan bumi, yaitu sayu-mayurnya,ketimunnya,bawang putihnya,kacang adasnya, dan bawang merahnya...makanan seperti ” Rujak” yang memang hanya ada di tempat mereka dulu yaitu mesir. Sehingga nabi musa As tidak habis fikir diberi makanan syurga yang nilainya tinggi tidak mau tapi malah menginginkan makanan yang nilainya rendah bahkan itu berada ditempat mereka yang memang dalam kehidupan penjajahah/perbudakan. Ungkapan kemarahan musa As ditunjukkan dengan memerintakan kepada merekauntuk kembali ke Mesir lagi saja   
” ... pergilah kamu kembali ke sebuah kota (Meshir) pasti kamu memperoleh apa yang kamu minta..”.
Akibatnya adalah Allah SWT murka kepada mereka dan memberikan nista dan kehinaan ” ... ”, lalu ditimpakkanlah kepada mereka nista dan kehinaan serta mereka mendapat kemurkaan dari Allah...”.
Sepenggal kisah umat bani Israil ini hendaklah dapat dijadikan Ibroh pelajaran bagikita selaku umat Islam. Agar kita jangan mengikuti cara-cara mereka dalam melakukan sebuah perjuangan didalam mencapai kehidupan yang lebih baik. Kita harus bertahan di dalam menghadapi ujian hidup dan terus mengharap terhadap rahmat dan pertolongannya, jadilah umat Islam yang sesungguhnya yaitu umat yang siap membantu dan menopang para qiyadahnya yang mukhlishoh/pemimpin yang ikhlas untuk mengantarkan mereka kepada kehidupan yang lebih baik. Sebagaimana para sahabat menyampaikan statemen kepada Rasulullah saat menghadapi perang Badar,perang pertama kalinya ” Wahai rasulullah SAW majulah Engkau berperang, senungguhnya kami akan bertempur bersamamu sampai meraih kemenangan atau Kami mati syahid di dalamnya ”,pemimpin mana yang tidak akan bersemangat ketika pendukungnya berbicara seperti itu, dan jangan seperti ungkapan umat bani israil kepada nabi Musa As ketika negeri yang dijanjikan itu sudah didepan mata tetapi harus direbut dengan berperang melawan penguasa yang zholim ” Wahai Musa dan Harun berperanglah kalian berdua, jikalau kalian kalah maka hanya kalian berdua saja yang mati, tetapi jikalau kalian menang maka kami akan berbondong-bondong akan masuk bersama kalian..”. Semoga kita semua terhindar dari perilaku licik dan kufur seperti kelicikan dan kekufurannya bangsa Yahudi.



Agus Talik S.Ag



Tidak ada komentar:

Posting Komentar